Selasa, 27 November 2012


Time Is Sleep

Dua tahun telah berlalu,tapi semua masih sama,persis.Nggak ada yang ngebuat dia berbeda.

Kring-kring,suara bel membuyarkan lamunan gue,dan bergegas gue rapiin buku pelajaran biologi yang  berserakan kemana-mana.Sembari gue ngerapiin,gue inget-inget lagi siapa yang ngirim sms pas pelajaran biologi tadi.”Temui gue di taman kota”.Semakin gue penasaran tentang siapa seseorang di seberang sana.Sesampainya di sana,ternyata udah ada cewek yang nunggu dengan untaian airmatanya.Gue mendekat perlahan.Pas kira-kira dua langkah mendekati si cewek,dia negok ke arah gue,dan melontarkan pertanyaan yang sama di pikiran gue.”Elo siapa?”.Sejenak kaya slow motion,yang entah dari mana seperti ada jeda waktu agak lama,dan gue perhatiin raut mukanya.Cantik di balik kesedihan yang dirasakannya.Pertanyaan yang sama dia lontarkan kembali,dan buyarlah lamunan gue.”lho?harusnya gue yang tanya ke elo,elo yang ngirim sms tadi kan?” ucap gue grogi.”Ha? sms? Jawab dia dan secepat kilat dia langsung membuka hpnya.Mungkin,mau neliti bahwa nomer yang dia kirimi sms salah.Wajah yang tadinya merah,bertambah memerah dengan untaian air matanya yang semakin deras.”Maaf,salah kirim tadi” jawabnya agak lirih.Diapun mengambil tasnya dan pergi.Gue cuma bisa bengong ,melihat dia pergi dengan persoalan yang dia hadapi saat ini.

Malam minggu gue,nggak seperti remaja pada umumnya,yang jalan bareng ceweknya,nonton,ke kafe,atau sekedar jalan berdua dengan bergandengan tangan,sedangkan gue?,cuman di rumah,bantuin nyokap bersihin rumah,atau yang lebih dramatis lagi,duduk di deket jendela,dengerin lagu galau,dan meratapi kejombloan gue saat ini.Bukannya gue nggak laku,tapi cuman belum ada yang kecantol.Di tengah asiknya dengerin lagu,hape gue bergetar.”Satu pesan masuk”,tulisan yang terpampang jelas di layar hape gue.Berhubung biasanya gue biasanya dapet pesan dari operator ,gue diemin agak lama.Iseng-iseng gue mau ngetweet,nggak sengaja gue ngebuka  pesan masuk tadi.”Sorry,td gw slh krm,jd ngerepotin td”.Oh,dari anak yang tadi,batin gue.Gue bales seadanya,dan ternyat dia ngerespons dengan ngajakin gue kenalan.”Gue tasya” jawabnya.Setelah berkenalan,gue rasa cukup nyambung sama dia,mulai dari hobi,sampe warna baju yang sama.Sepintas,belum ada dipikiran gue untuk jatuh cinta pada dia awalnya.

Hubungan gue ke tasya semakin deket  setelah kira-kira  bulanan,gue sama dia jadi sering pergi bareng,dan saling terbuka satu sama lain.Mungkin karena kita deket,jadinya kalau orang jalan,dan liat kita,bisa di sangkain pacaran.Pada kenyataannya,gue lebih nganggep dia sebagai adek gue,begitu pula dia.Tapi ada satu yang mengganjal dalam benak gue selama ini.Kenapa pas gue pertama ketemu dia,dia nangis dengan pedihnya.Ternyata saat itu,pikirannya lagi kacau,habis di putusin pacarnya.Dan sms yang gue terima itu,sebenarnya kebetulan aja,cuman gara-gara salah pencet satu nomor aja.Ternyata takdir telah mempertemukan gue dengan seseorang yang suatu hari nanti mengubah harapan hidup gue.

“Novara Buana Raharja,kapan kamu mau belajar?” ucap nyokap gue suatu malam.Gue bukan tipe oran yang suka banyak menghafal,tapi suka memahami.”Ntar lah,kalo nova udah bisa ngehafal satu buku paket fisika dalam sekali buka” jawab gue sembari lari kecil menjuju kamar.Ciaaat! lemparan sendal nyokap mampir di kepala gue,sambil gue denger nyokap ngomel.Gue buka hape,dan sms ke tasya,tapi nggak seperti biasanya,jawabannya terkesan marah.Gue tanya baik-baik,eh malahan sewot.Tanpa pikir panjang,gue langsung menghubungi Lia,teman dekatnya.Setelah menunggu beberapa lama,dia menerangkan,ternyata si tasya ngambek,gara-gara tadi dia ngeliat gue boncengin cewek,semacam perasaan iri,cemburu yang di perhalus.Gue jelasin kalo tadi itu cuma temannya adek gue.Di tengah perasaan yang kacau,dia nelpon gue “Nov? Sebenernya kita ini gimana sih? Pacar?bukan.Sodara apa lagi.Gue cuma pingin loe tau satu hal,gue sayang sama loe.” Ucap dia tanpa ngeberi kesempatan gue untuk ngomong.Langsung aja gue nyamber kunci sama helm di samping gue.

Dipikiran gue cuma terngiang-ngiang kata-kata dia.Sulit untuk gue menceritakan perasaan gue sebenernya.Kalau aja dia tadi ngeberi kesempatan ke gue untuk ngomong,mungkin semua akan jelas.Sepinya malam itu memacu gue untuk mengemudikan motor gue lebih cepat.Kilatan cahaya datang dari arah depan,yang tidak bukan adalah dari truk pengangkut semen.Entah mengapa,saat itu terjadi,gue seperti kembali ke masa lalu.Menyaksikan seluruh kenangan yang masih tersimpan di memori otak gue.Tapi,dari semua memori yang ada,yang tampak paling jelas dan nyata adalah ketika gue pertama bertemu si tasya.setelah itu,semua menjadi gelap,sunyi,dan kelam.

Samar-samar gue mengingat keadaan gue tadi.kepala dan seluruh badan gue mencium persis muka truk tadi dan gue terpental beberapa meter.Dan tangan kanan gue menjadi tumpuan seluruh badan,atau bisa juga disebut hidup gue.Yang gue rasain adalah basah di kepala gue dan dada rasanya seperti nggak ada sampai akhirnya gue seperti tidur.Terlihat dokter dan perawat mondar-mandir di sekeliling gue,tapi anehnya gue nggak bisa berbuat apa-apa lagi.Yang terakhir gue lhat,dokter memberikan suntikan ke gue dan gue kembali tidur.”Gue dimana?” tanya pikiran dalam otak ini.Gue cuman ngeliat sebuah padang rumput.Datar,tenang,nyaman dan cuman ada seorang lelaki tua di bawah pohon beringin di tengah padang rumput itu.Gue mendekatinya dengan perlahan.Ketika gue mendekat,dia menoleh ke arah gue  dengan ekspresi datar,yang menggambarkan dia telah bertemu banyak orang yang singgah di tempat ini.Ketika gue mau ngomong,dia langsung bicara “Jangan biarkan kesempatan hilang untuk yang kedua kali”,dan saat itu juga,nafas gue sesak,mata menjadi berkunang-kunang,dan badan gue terpental amat jauh,sampai akhirnya gue terbangun.

Rintikan hujan terdengar samar-samar tatkala gue setengah sadar.Terlihat sunyi.Yang ada hanya ruangan puith bersih dan,bau khas obat dan infus.Dalam keadaan lemas,gue amati keadaan sekeliling.Infus dengan cairan berwarna merah pekat menancap di tangan gue.Tampak seorang wanita tertidur di samping kiri,sambil menggenggam tangan gue.Dada gue terasa sesak,sehingga harus dibantu selang pernafasan.Mulut rasanya kaya udah nggak ada lagi,berat untuk ngebuka biar bisa ngomong,dan terlalu lemah juga,hati gue untuk ngungkapin apa yang ada di hati gue.Wajahnya menampilkan isyarat kekhawatiran.Agak beku dengan kondisi kekhawatiran terhadap gue.Gue putuskan untuk mencoba meraih gelas dengan tangan kanan yang agak terasa mati.”Piaar!” suara gelas jatuh yang menyadarkan si tasya dan mengagetkan gue sendiri.”Nova?,kamu udah sadar?”,tanya dia sembari mengukir senyuman bahagia  di raut muka manisnya.Gue hanya bisa membalasnya dengan anggukan dan senyuman kecil.Bergegas dia berlari kecil menuju keluar untuk memanggil dokter.Setelah beberapa saat,akhirnya dia kembali bersama dokter dan perawat dari ruang jaganya.Dokter bergegas memeriksa gue di bantu perawatnya.Kelihatan raut muka yang agak keheranan.Dia lalu berbisik sebentar pada perawat sebelum pamit ke ruangan jaganya.




Novara Buana Raharja,nama yang begitu berarti bagi gue.Walau awalnya kita memang bertemu secara tidak sengaja,tapi jujur,ada sedikit perasaan yang terselip di antara kerongkongan gue waktu kita ketemu di taman kota waktu itu.Gue emang udah nggak bisa apa-apa lagi waktu gue di putusin oleh mantan gue.Nggak terasa,sejak saat itu,gue udah deket sama si Nova.Tawa,suka,bahkan duka kita pernah lewatin bersama.Saat ini,dia masih terbaring lemas di rumah sakit akibat kecelakaan itu.Bagi gue,dia udah kayak abang gue sendiri,meski ada sedikit banyak perasaan yang sebenarnya tersimpan untuknya.
Di pagi yang mendung,gue berniat kembali ke rumah sakit.Sampai disana,ternyata ruangan yang kemarin di pakai oleh nova,udah kosong.Setengah menahan air mata,gue pun langsung menuju resepsionis.Suster bilang,nova udah pulang tadi pagi....

To be continue

Rabu, 19 September 2012

FREE TIME'S BAND

Suara keras jam alarm membangunkan jasad gue dari dunia mimpi.Sekarang hari senin,saatnya memilih kegiatan extrakulikuler di sekolahk,setelah lama menikmati libur akhir semester 2.Segera gue menuju ke kamar mandi untuk mengambil wudhu untuk sholat subuh sebelum di lanjutkan mandi dan sarapan.Jam menunjukkan pukul  06.15,bergegas gue melangkahkan kaki menuju sekolah.Sesampainya aku di kelas VIII E,gue melihat keluar,menikmati sebentar suasana keheningan SMP 1 Wonosobo.Terlihat salah satu sahabat terbaikku dari kejauhan.”Tumben awal raf?,biasanya loe kan berangkatnya bareng bokap loe?”.Rafi pun menceritakan,karna ayahnya pergi keluar kota,maka terpaksa dia berangkat naik angkot.Gue tanyakan apakah dia telah memilih extra untuk jam tambahan,katanya,dia bingung mau milih mana,dan setelah gue paksa ½ mampus,akhirnya dia ikutan gue memilih extra musik.Setelah pulang sekolah,gue sama rafi bergegas menuju kelas XI C,untuk melakukan pendaftaran sekaligus membagi grup band untuk extra musik.Awalnya,band kami hanya terbentuk 3 orang,Gue,Aldi,sama Rafi,tapi setelah kami rekomendasi ulang,akhirnya di putuskan lah,dekrit 5 Desember 2011,untuk mencari satu orang lagi untuk mengisi posisi basis,yang akhirnya di isi oleh sandi.Eh,tunggu dulu,gue belum memperkenalkan personil band kami.
Posisi Gitaris di isi oleh Aldy,yang dari rata-rata kegantengan personil band kami,dialah yang paling tinggi.Gue kui juga,bahwa dia sangat lihai dalam posisinya itu
Posisi Bassis di isi oleh sandi,yang dari rata-rata tinggi tubuh personil band kami.Meskipun dia agak tidak tinggi,tetapi dia juga lincah untuk memainkan bass
Posisi Vokalis di pegang oleh Rafi,yang-karena-terpaksa untuk ikutan,demi menghindari pemaksaan untuk ikutan extra tari.
Dan yang terakhir,posisi Drummer di isi gue,yang pengen bisa nge-buktiin ke cewek-cewek sekelas,bahwa gue bisa maen musik
Band pun terbentuk,saatnya mencari nama yang pas untuk band kita.Namanya pun macam-macam,dari sekelas boyband yang gagal rekaman,kayak The Arhtur Attack,sampe yang sangat serem,kayak ‘Mayat Hidup’.Setelah musyawarah anggota,akhirnya di putuskan untuk menamai band kami dengan nama FREE TIME’S Band.Waktu terasa semakin cepat,yang artinya kita harus nyiapin untuk acara perpisahan kakak kelas.Ada dua lagu yang kita bawain waktu itu,di mabuk cinta ama siapa yang pantas.Setelah itu,bnd kita semakin dikenal oleh anak-anak,sampe akhirya.......

#To Be Continue

Senin, 17 September 2012


ASCR Part 2

Dan dia berjalan anggun melewati ruang tunggu,menuju ke arah gue.Gue sempet mikir,apakah ini sekedar mimpi di siang bolong,ataukah benr-benar terjadi pada hidup gue?.Yang gue pahami saat itu juga cuma 1,tuhan mungkin sedang menggariskan takdir hidup gue untuk bisa berbincang-bincang dan duduk berdua dengannya.Pembicaraan gue awali dengan bertanya tenang musik baginya.Katanya,musik dapat menggambarkan ekspresi jiwa seseorang,dan menjadi penghibur bagi pendengarnya.Gue tatap matanya dalam-dalam.Sekilas,pipinya memerah delima.Tersipu malu,sebelum gue alihkan pembicaraanya lagi.Jika kalian di hadapkan dalam situasi yang sama semacam ini,mungkin kalian hanya mempunyai 2 pilihan besar,1 Kalian akan salah tingkah di buat cewek tersebut,atau 2 kalian akan memilih meninggalkan cewek tersebut.Gue mendengarkan setiap kata yang keluar dari bibir manisnya itu.Gue pun memperkenalkan band gue,band yang berarti bagi gue,dan nanti ada scene tersendiri di cerita ASCR ini.Setelah bicara 30 menitan,gue dan dia pun masuk ke ruang les untuk mengikuti les di hari itu.Dan waktu bel sudah berbunyi,yang akhirnya les telah usai,gue menuju tempat parkiran motor.Di saat gue mau make helm,si Alsa menyapa gue,dan pamitan untuk pulang.Gue menanggapinya dengan mengiyakan pertanyaannya dan senyuman.Sejak saat itu,frekuensi komunikasi gue ke Alsa semakin bertambah banyak

#To be continue in part 3....

Sabtu, 15 September 2012

ASCR


Jam menunjukkan pukul 2.saatnya gue mengantar adik gue ke tempat les.dengan langkah gontai,gue coba sebisa mungkin jalan ke WC untuk membasuh muka."Ati-ati ya,jalan masih rame",kata nyokap.mungkin,gue mengindahkan sebentar kata-kata nyokap itu,sampai akhirnya gue langsung tancap gas.Antara siap dan nggak,gue meluncur ke tempat les itu.Emang,gue termasuk murid baru,yang baru satu hari di situ.pas mau markirin sepeda motor gue,sekilas,gue menatap ke sepeda motor di depan gue.Matic yang biasa di pake anak cewek,tapi ada satu yang bikin gue agak penasaran akut.Si cewek yang lagi di atas honda tersebut.Pas gue turun dari motor,dia ngeliat ke arah gue,dan kita layaknya paku bangunan yang baru di pake,tertegun."Ha?dia juga disini?"batin gue.Ya,gue memang tau dia,tapi tidak mengetahui namanya.Dengan tatapan bingung,gue hanya bisa tersenyum,dan dia pun membalasnya.Singkat cerita,jam menunjukkan jam 17.30,berarti,saatnya gue balik ke rumah.Di perjalanan,gue nggak bisa konsen 100%.Masih terngiang di alam bawah pikiran gue,siapa sebenarnya dia.Sampai di rumah,secara nggak sengaja,gue membuka hp,dan kaya di film-film drama korea,secara nggak sengaja ngebuka FB.1 pesan masuk.Tanpa pikir panjang lagi,gue buka pesan itu.Alsa M,"Pulang-pulang,malah online"katanya.Gue memutar otak sejenak,coba menerka siapa cewek yang ada di balik FB itu.Setelah beberapa saat,gue putuskan membuka profil sang cewek.Terpampang jelas fotonya,dengan gaya anak muda jaman 2012."Oh,ternyata dia yang tadi ketemu"batin gue.Dengan sedikit malu,gue balas pesan itu."hha,lha kamu juga kok"jawab gue sambil nutup mata.Tapi,tanpa di duga,dia secepat kilat membalas pesan gue.Terjadilah percakapan seperti orang normal yang baru ketemu satu kali.Ternyata dia anak yang cukup nyambung di ajak ngomong.Dan setelah beberapa jam,gue pun memberanikan diri meminta nomor teleponnya."Buat apa?"tanya dia to the point.Pikiran gue langsung to the JEGER!.Seperti maling mangga yang di interogasi ketua RT,gue gelagapan nggak karuan.Akhirnya gue putuskan mencari alasan yang sedikit logis,tapi agak freak,biar bisa tanya tugas sekolah.Kalo di pikir secara logis,gue sama si Alsa,emang beda kelas,tapi kalo di pikir secara freak,antara minta nomor telepon sama beda kelas,apa hubungannya?.Badan gue pun menggigil,keluar keringat layaknya orang habis lari maraton.Takut semuanya bakal berantakan.Tapi,satu pesan masuk menenangkan keadaan."085*********,ini nomerku,aku kasih ke kamu karna aku percaya sama kamu".Jawaban yang sangat jeger bagi gue,dan membalas pesan tersebut dengan emoticon senyum.Tapi,gue melamun sejenak,seperti agak terngiang kata-kata rafi ke gue"Kalo loe ketemu seseorang,dan jantung berdetak kaya mau copot,kayaknya,lou mulai jatuh cinta deh",katanya.Lamunan gue buyar,setelah adik gue mengagetkan gue dengan menembakkan mainan barunya tepat di luar ruangan otak gue."Aden!kenapa kamu nembakin mainan pistol itu ke kepala kakak!"."Adek nggak sengaja kak,lagian kenapa kakak ngelamun?".Gue langsung bersikap acuh,seolah tidak ada seseorang di ruang keluarga.Setelah gue punya nomor teleponnya,gue dengan semangat 45 langsung sms dia."Hay?,udah ulangan matematika?".Setelah message sent,gue tinggal sebentar untuk sholat.Dan setelah itu,ada 1 pesan masuk ke HP gue."Ini Almay ya?".Gue langsung mengiyakan.Sejak saat itu,gue pun menjadi bertambah dekat dengan si Alsa.

Hingga suatu ketika,gue berangkat les lebih awal dari biasanya,di karenakan nyokap mau pergi arisan.Jam masih menunjukkan jam 03.30.Terdengar deru sepeda motor dari arah belakang gue duduk.Geu pikir,cuma guru lesyang dateng,karna masih terlalu awal bagi para murid untuk datang.Tanpa di sangka,ternyata si Alsa yang datang.Serasa orang habis dapet lotre,gue mengimbangi perasaan gue dengan bertingkah se normal-normalnya.Tapi,gue tetaplah manusia biasa,yang mungkin hanya bisa menyembunyikan sedikit perasaan untuk wanita yang gue suka.Kepala gue udah kagak karuan.Dan point of scene,dia datang menuju arah gue.Sebenarnya,gue belum cukup berani,untuk bicara berdua dengannya.Dan....

#To be continue....

Sabtu, 08 September 2012

Morning Sunday




Mendung di kala minggu pagi
Mendorongku untuk menulis sebuah cerita
Dimana kita pernah bersama

Aku ingat,saat kau berusaha menghiburku
Aku ingat,saat kau coba menyemangatiku
Aku ingat,saat kau berusaha membuatku tersenyum

Dan persis,di minggu pagi
Kau juga yang mematahkan sayapku
Saat aku mulai menari tinggi di langit harapan

Hempasan yang takkan aku lupakan
Hingga detil cerita yang pernah kita ukir bersama
Saat minggu pagi juga

Rabu, 22 Agustus 2012



ASCR


Dalam  hidup ini
Seakan melampaui batas kemampuan kita
Di mana di situ kita terus di uji
Dan di terpa,se kencang-kencangnya

Walau pahit yang tersisa
Tapi cukup kuat untuk pengalaman berpijakku

Terbang dalam mimpimu,aku terjatuh
Dan di situ,ada seseorang yg membuatku luluh lantah
Yang mana kala itu,dia membuatku tersakiti juga
Dan berusaha membenamkan aku dalam lamunan semu
Seiring berjalannya waktu
Kau mulai melupakanku

Sekarang,ketika aku menemukan penggantimu
Kau mungkin takkan mengenang semua
Kenangan manis tentang kita berdua
Yang dulu pernah kita ukir bersama
Bersama,benarkah itu?

Selasa, 31 Juli 2012

Pagi yg tenang,terbias oleh kau di pikiranku
Menari indah di iringi senandung tenang jiwaku
Lembut,tak terpaku
Kau pun tersenyum kepadaku

Terasa begitu indah
Dua insan yg nampaknya di mabuk cinta
Walau takkan bertahan selamanya,aku bersyukur tlah bertemu dia
Dan mengenalnya tentunya

Walau aku tau,hidup kita,nampaknya terpisah oleh strata
Yg sudah lama menguasai dunia
Yg kejam memisahkan dua orang anak manusia
Dan sering berakhir dengan dusta

Tapi aku yakin,cintalah yg membuatku sanggup bertahan di sini
Menghadapi semua perbedaan ini
Berpegang teguh dalam setiap hati insani
Dan berharap keajaiban,di suatu hari nanti


By:A Al-May

Senin, 30 Juli 2012

Tidak ada yg spesial
Atau pun bagus
Di sini,kami cuma terpaku
Saling bertatap mata

Sudut-sudut di sekolah ini melihat kami seperti memori
Indah,anggun,penuh makna
Mulutku pun,terbungkam
Tak dapat berbicara dalam beberapa detik

Di samping itu,aku melihat lebih dalam wajahnya
Yg membuat aku berhenti berpikir
Lesung pipinya,alur alisnya,bahkan,bibir manisnya
Yg sanggup membuat diriku terpaku dalam beberapa waktu

Setelah kejadian itu,kami mulai berkenalan
Walau ada masalah dalam kita berhubungan
Dia selalu berangkat di atas jam 11
Sedangkan aku,tentu saja berangkat jam sekolah biasa

Sering kita tidak bertemu
Walau pun begitu,kami bisa berhubungan lewat jejaring sosial,atau pun sms
Dengan begitu,kami bisa semakin dekat
Lebih dekat,dan meningkatkan hubungan kami


Part 1
RODA KEHIDUPAN

Kehidupan ini,terasa seperti roda
Dalam suatu sesaat,kita pernah mengalami kendala
Tapi di balik semua itu,biasanya tuhan telah mengirimkan seeorang penolong
Walau pun sangat sering kita tidak menyadari,kehadiran seseorang tersebut

Aku pun begitu,dimana suatu saat kita menyadari seseorang tersebut
Biasanya,di saat kita tengah menyadari,bahwa orang itu telah menjauh
Dan jika dalam keadaan itu,kita akan mertapi  kepergian seseorang itu
Jadi,jagalah semua orang yg ada di kehidupan kita,sebelum mereka pergi,untuk selamanya
Dalam Malam
 
Malam di sini
Tak seperti malam-malam biasanya
Yg di temani seorang bidadari
Dalam waktu cukup lama

Aku mencoba kembali ke dalam hati
Mencari keberadaannya sekarang
Walaupun entah mungkin takkan ku temukan
Yg jelas,dia mencari suatu kebahagiaan

Tentu berat bagiku,untuk melupakannya
Tapi,harus bagaimana
Inilah kenyataanya sekarang
Di sini,aku coba menanti,menanti arti cinta sejati